Minggu, 11 September 2016

MALIMBONG Kalambunan Kulla'

Tongkonan Sistem masyarakat tradisional Toraja mengenal beberapa jenis Tokkonan berdasarkan status dan fungsinya dalam tatanan hidup masyarakat yang memainkan perannya masing-masing. Tongkonan Layuk, disebut demikian apabila tongkonan tersebut sudah melaksanakan keseluruhan aluk baik rambu tuka' maupun rambu solo', dimulai dari awal hingga yang tertinggi secara berurutan. Dengan demikian secara aluk tokkonan layuk adalah tongkonan dengan strata tertinggi dan statusnya melekat selamanya. Kepada pewarisnya diberikan gelar MA'DIKA MATASAK. Pewaris Tongkonan layuk dalam kehidupan keseharian tidak bekerja sendiri dia dibantu oleh para hamba dan keturunannya dan kepada hamba2 tersebut diberikan tempat untuk bermukim disekitar Tongkonan tersebut atau disuatu tempat yang sudah disepakati dan juga lahan sawah dan kebun untuk bercocok tanam (tekken). Dulunya merekalah yang melakukan semua aktifitas rumah tangga mulai dari dapur hingga di sawah tetapi sekarang sudah tidak demikian lagi mereka hanya fokus pada perkara ritual apacara yang berhubungan dengan Tongkonan.
Tongkonan PASSANAN BARA' adalah pusat pemerintahan adat untuk satu lembang/wilayah yang terdiri dari beberapa Bua' dimana aturan adat dirumuskan dan disepakati mulai dari ritual rambu tuka, rambu solo', bahkan sengketa, perselisihan yang tidak bisa diputuskan oleh Kapala Bua' akan dibawa kepada  Kapala Lembang yang berkedudukan di Tongkonan Pasananbara' untuk dicarikan jalan keluar dan harus bertindak seadil-adilya tanpa berpihak pada satu pihak.  Keputusan yang suda ditetapkan harus dipatuhi oleh oleh para pihak yang berperkara.
Penunjukan Tongkonan Pasanan bara' dilakukan dengan cara musyawarah mufakat yang dipimpin oleh Parenge'dan dihadiri oleh Kapala2 Bua'daerah tersebut dengan mempertimbangkan sejarah, silsilah keluarga, status tongokonan. Olehkarena itu statusnya bisa saja berpindah dari tongkonan yang satu ke tongkonan yang lain sesuai dengan kesepakatan. Bua' yang dibawahi oleh Tongkonan Pasananbara' Pasang Malimbong antara lain: Buttang, Menduruk, Kole, Sawangan, Sa'tandung, Bone, Leppan. Masing-masing Bua' memiliki 12 Tongkonan pemangku adat antara lain:
  1. Indo' Padang : - Indo' Deata - Indo' Todolo
  2. Baba Gandang : - Indo' Gandang - Bali Gandang
  3. To Mangramba balao
  4. To Mattanan kayu sendana
  5. To Massuru': massuru' deata -  massuru' to dolo
  6. To Ma'tekko
  7. Indo' kalo'
  8. To Ma' kapa Inan Banne
  9. To Ma' tanduk Pesangle

Tongkonan yang bertugas sebagai pemangku adat (untoi pangalukan ada') ditandai denga beberapa ornament2 antara lain patung kepala kerbau (kabongo')  bangunan di ukir dengan motif  yang melambangkan kepemimpinan.
Tongkonan Layuk memiliki ornament tambahan seperti  ular berkepala ayam (ula' rae) yang disebut ka'tik, pijakan kayu didepan pintu kamar (apang bilik), karerang diruang tengah, tiang sumbu (ariri posi') memiliki sejumlah patung kayu (tau-tau).nan di toraja bagian barat termasuk  Saluputti  tidak memajang tanduk kerbau pada Tulaksomba melainkan disusun di kolong Tongkonan, tetapi sekarang sudah banyak yang mulai memajang tanduk kerbau tersebut karena mengikuti perkembangan zaman.   Selain itu terdapat juga perkakas ritual upacara seperti manik-manik (kandaure), lola', keris (gayang), kain batik (mawa'), tenun ikat (sarita), tombak (doke), pedang (la'bo' pinea) dsb Upacara adat Rambu Tuka' Ma'bua danun adalah upacara tertinggi dalam rambu tuka dimana upacara tersebut dilakukan di utara dan selatan tongkonan secara bersamaan dan menggabungkan ritual rambu tuka dan rambu solo'. Perlu diketahui Hanya berberapa tongkonan yang sudah melakukan upacara tersebut dan konon katanya dilakukan berbulan-bulan dan tentunya memakan biaya yang tidak sedikit olehkarena itu yang bisa melakukannya adalah orang yang sangat kaya. Tongkonan yang telah melakukan upacara tersebut ditandai dengan ornament yang disebut "Appang Bilik" dan yang diletakkan didalam ruang tengah, "Lolok Bua" di bagian pucuk longa Tongkonan, "Tete Manuk" yang ditempatkan didinding tongkonan ke tulak somba dan Lumbung padi akan ditambahkan untaian rotan dengan ornament suke yang dipasang mengintari dinding lumbung tsb. Ma'Bua Sangrapu adalah upacara yang dilakukan dengan mengorbankan 24 ekor babi dan ditandai dengan ormamen paloloan yang diletakkan pada dinding ruang tengah sebelah selatan dan sebelah pintu masuk Ma'Bua Sangbongi Ma'Bua Pare Parenge' adalah orang yang terpilih secara musyawarah dalam suatu wilayah Passanan Bara' yang bertugas menjalankan segala urusan pemerintahan dan adat istiadat. Kandidat Parenge' biasanya adalah keturunan dari parenge' sebelumnya dengan mempertimbangkan aspek silsilah keluarga, pencitran, wawasan/pengetahuan, kekayaan & kepemimpinan. Dengan kata lain filosofi seorang parenge' adalah "Manarang, kinawa, barani & sugi'".


Parenge' yang pernah memerintah di lembang Malimbong:
  1. Tonapa
  2. Takke langi'
  3. P. Malle'
  4. J. P. Biringkanae