Tongkonan PASSANAN BARA' adalah pusat pemerintahan adat untuk satu lembang/wilayah yang terdiri dari beberapa Bua' dimana aturan adat dirumuskan dan disepakati mulai dari ritual rambu tuka, rambu solo', bahkan sengketa, perselisihan yang tidak bisa diputuskan oleh Kapala Bua' akan dibawa kepada Kapala Lembang yang berkedudukan di Tongkonan Pasananbara' untuk dicarikan jalan keluar dan harus bertindak seadil-adilya tanpa berpihak pada satu pihak. Keputusan yang suda ditetapkan harus dipatuhi oleh oleh para pihak yang berperkara.
Penunjukan Tongkonan Pasanan bara' dilakukan dengan cara musyawarah mufakat yang dipimpin oleh Parenge'dan dihadiri oleh Kapala2 Bua'daerah tersebut dengan mempertimbangkan sejarah, silsilah keluarga, status tongokonan. Olehkarena itu statusnya bisa saja berpindah dari tongkonan yang satu ke tongkonan yang lain sesuai dengan kesepakatan. Bua' yang dibawahi oleh Tongkonan Pasananbara' Pasang Malimbong antara lain: Buttang, Menduruk, Kole, Sawangan, Sa'tandung, Bone, Leppan. Masing-masing Bua' memiliki 12 Tongkonan pemangku adat antara lain:
- Indo' Padang : - Indo' Deata - Indo' Todolo
- Baba Gandang : - Indo' Gandang - Bali Gandang
- To Mangramba balao
- To Mattanan kayu sendana
- To Massuru': massuru' deata - massuru' to dolo
- To Ma'tekko
- Indo' kalo'
- To Ma' kapa Inan Banne
- To Ma' tanduk Pesangle
Tongkonan yang bertugas sebagai pemangku adat (untoi pangalukan ada') ditandai denga beberapa ornament2 antara lain patung kepala kerbau (kabongo') bangunan di ukir dengan motif yang melambangkan kepemimpinan.
Tongkonan Layuk memiliki ornament tambahan seperti ular berkepala ayam (ula' rae) yang disebut ka'tik, pijakan kayu didepan pintu kamar (apang bilik), karerang diruang tengah, tiang sumbu (ariri posi') memiliki sejumlah patung kayu (tau-tau).nan di toraja bagian barat termasuk Saluputti tidak memajang tanduk kerbau pada Tulaksomba melainkan disusun di kolong Tongkonan, tetapi sekarang sudah banyak yang mulai memajang tanduk kerbau tersebut karena mengikuti perkembangan zaman. Selain itu terdapat juga perkakas ritual upacara seperti manik-manik (kandaure), lola', keris (gayang), kain batik (mawa'), tenun ikat (sarita), tombak (doke), pedang (la'bo' pinea) dsb Upacara adat Rambu Tuka' Ma'bua danun adalah upacara tertinggi dalam rambu tuka dimana upacara tersebut dilakukan di utara dan selatan tongkonan secara bersamaan dan menggabungkan ritual rambu tuka dan rambu solo'. Perlu diketahui Hanya berberapa tongkonan yang sudah melakukan upacara tersebut dan konon katanya dilakukan berbulan-bulan dan tentunya memakan biaya yang tidak sedikit olehkarena itu yang bisa melakukannya adalah orang yang sangat kaya. Tongkonan yang telah melakukan upacara tersebut ditandai dengan ornament yang disebut "Appang Bilik" dan yang diletakkan didalam ruang tengah, "Lolok Bua" di bagian pucuk longa Tongkonan, "Tete Manuk" yang ditempatkan didinding tongkonan ke tulak somba dan Lumbung padi akan ditambahkan untaian rotan dengan ornament suke yang dipasang mengintari dinding lumbung tsb. Ma'Bua Sangrapu adalah upacara yang dilakukan dengan mengorbankan 24 ekor babi dan ditandai dengan ormamen paloloan yang diletakkan pada dinding ruang tengah sebelah selatan dan sebelah pintu masuk Ma'Bua Sangbongi Ma'Bua Pare Parenge' adalah orang yang terpilih secara musyawarah dalam suatu wilayah Passanan Bara' yang bertugas menjalankan segala urusan pemerintahan dan adat istiadat. Kandidat Parenge' biasanya adalah keturunan dari parenge' sebelumnya dengan mempertimbangkan aspek silsilah keluarga, pencitran, wawasan/pengetahuan, kekayaan & kepemimpinan. Dengan kata lain filosofi seorang parenge' adalah "Manarang, kinawa, barani & sugi'".
Parenge' yang pernah memerintah di lembang Malimbong:
- Tonapa
- Takke langi'
- P. Malle'
- J. P. Biringkanae